Sebutlahnamanya dalam doa kita, baru jumpa di syurga. Jadi, kamu harus memberikan dukungan penuh supaya sahabatmu makin percaya diri tampil berhijab. 🌸 sahabat till jannah @herelisten 🌸 the untold feelings. @doumissmelikeimiss_u 🌸 aku, fall in love ️ @nakpesanboleh 🌸 dakwah tanpa henti ️ 🌸 islamic & The 16th atv audit feb
Sahabatsekalian, Ukhuwwah islamiah bukanlah satu hubungan persahabatan yang biasa. Ia merupakan satu hubungan yang cukup istimewa disisi ISLAM. Melalui ukhuwwah islamiah kita akan dapat membina satu kekuatan yang pernah dibina oleh Rasulullah dan para sahabat R.A ketika dizaman awal permulaan islam.
47Followers, 25 Following, 4 Posts - See Instagram photos and videos from sahabat till jannah (@sahabat_hijrah_fillah)
Katafillah / فِي ﷲِ diartikan : ”Karena Allah” Maka apabila kita gabungkan akan memebntuk sebuahkalimat yang dalam bahasa arabnya اَنَا اُحِبُّكِ فِي ﷲ Tulisan Laitinnya“,Ana uhibbuki fillah yang mempunyai arti ” Saya mencintaimu karena
NashihahAb Karim Dunia ini umpama lautan yg luas. Kita adalah kapal yg belayar di lautan telah ramai kapal karam didalamnya.. Andai muatan kita adalah iman, dan layarnya takwa, nescaya kita akan selamat dari tersesat di lautan hidup ini.
strategi atau siasat yang dilakukan sebelum pertandingan pencak silat disebut.
- Best friend till jannah adalah istilah populer yang seringkali ditemukan di berbagai platform media sosial, mulai dari Facebook, Twitter, Instagram, hingga TikTok. Dalam bahasa gaul, best friend till jannah artinya sahabat sampai Auva Rif’at Azizah dalam Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, bahasa gaul adalah bahasa pergaulan bersifat non-formal yang penggunaannya hanya terbatas pada kalangan dahulu, bahasa gaul dipakai orang-orang tertentu dengan tujuan untuk merahasiakan obrolan. Seiring perkembangan zaman, bahasa gaul mulai digunakan secara luas dalam percakapan bahasa gaul umumnya dapat berbentuk akronim huruf atau suku kata, singkatan, hingga serapan dan campuran dari bahasa lain, misalnya best friend till jannah. Lantas, apa arti kata best friend till jannah? Arti Kata Istilah Best Friend Till JannahIstilah best friend till jannah merupakan kosakata yang terbentuk dari campuran dua bahasa asing, yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, best friend berarti “sahabat”, till berarti “sampai”, dan jannah berarti “surga”.Secara harfiah, istilah best friend till jannah artinya sahabat sampai surga. Istilah ini banyak dipakai orang-orang untuk mendefinisikan hubungan persahabatan yang sangat yang berada dalam hubungan best friend till jannah memiliki harapan agar persahabatan awet sampai dipertemukan kembali di surga. Hubungan persahabatan semacam ini dinilai sangat positif di kalangan masyarakat. Dirangkum dari buku Ghaitsa karya Ayu Tanti, best friend till jannah juga dapat dimaknai sebagai sebutan untuk orang yang sangat dekat dengan kita. Adapun best friend till jannah bukan sekadar teman bermain, tetapi juga teman yang membawa kita lebih dekat dengan Allah.
Definisi Ana Uhibbuka FillahAna Uhibbuka Fillah ArtinyaSecara BahasaSecara HarfiahMakna Ana Uhibbuka FillahHukum Mengucapkan Ana Uhibbuka FillahMengucapkan Ana Uhibbuka Fillah Termasuk Sunnah yang DitinggalkanKeutamaan Mencintai karena AllahShare thisRelated posts Definisi Ana Uhibbuka Fillah Dalam kehidupan di dunia ini, fitrah manusia untuk merasakan cinta kasih pada sesama manusia. Begitu juga akan rasa cinta kepada lawan jenis. Bahkan Allah SWT berfirman bahwa menciptakan manusia berpasang-pasangan. Jadi wajar apabila sahabat muslim di sini naksir atau menyukai seseorang. Menyatakan perasaan cinta bisa dengan kata ana uhibbuka fillah artinya aku mencintaimu karena Allah. Jika melihat kondisi saat ini, tidak jarang anak-anak jaman sekarang yang sudah pandai mengungkapkan perasaan cintanya. Caranya cukup beragam, ada yang menggunakan untaian kata indah, sebuah lagu, seikat bunga, dan berbagai cara lainnya. Tentunya sahabat muslim sekalian perlu dong mengungkapkan dengan cara yang berbeda. Perasaan cinta kepada sesama manusia terutama kepada lawan jenis, harus dibarengi dengan rasa cinta kepada Allah SWT. Dalam mengungkapkan perasaan juga begitu, tidak hanya mengedepankan hawa nafsu semata. Jika di sini ada sahabat muslim yang sedang menyukai seseorang dan ingin mengungkapkan, gunakan kalimat yang tepat sehingga Allah SWT pun menyukainya. Baca Juga Makna Ucapan Mabruk Alfa Mabruk Kalimat ungkapan cinta yang cukup terkenal dan menjadi trend di kalangan sahabat muslim, adalah ana uhibbuka fillah. Kalimat ini banyak sekali digunakan untuk mengungkapkan perasaan kepada seseorang. Namun apakah sahabat muslim telah mengetahui, sebenarnya apa arti dari kalimat tersebut. Secara umum, ana uhibbuka fillah berarti “aku mencintaimu karena Allah”. Secara Bahasa Ana uhibbuka fillah terdiri dari 3 kata yaitu ana, uhibbuka, dan fillah. Menurut bahasa Arab, ketiga kata tersebut memiliki arti sebagai berikut Kata “Ana” اَنَا artinya adalah “saya”. Kata “Uhibbuka” اُحِبُّكِ artinya “saya mencintaimu”. Kata “Fillah” فِي ﷲِ artinya “karena Allah”. Secara Harfiah Beberapa kata dari Bahasa Arab memang sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat. Termasuk ana uhibbuka fillah, kata yang diambil dari bahasa Arab ini bermakna “aku mencintaimu karena Allah”. Kalimat ini biasanya digunakan untuk mengungkapkan perasaan kepada lawan jenis. Dalam kata tersebut, tidak hanya berisi tentang ungkapan cinta semata. Namun juga terdapat gambaran tentang cinta yang ada adalah semata-mata karena Allah ta’ala. Cinta bukan karena melihat fisik atau kehormatan, namun tulus dari dasar hati. Penggunaan kata ana uhibbuka fillah dalam pergaulan sehari-hari dapat dijabarkan sebagai berikut Baca Juga Penggunaan Barakallahu Fiikum, Artinya, dan Keutamaannya Mengungkapkan cinta untuk akhwat dengan mengganti kata dhomir “ki” menjadi “Ana Uhibbuki Fillah” atau jika ditulis dalam bahasa Arab اَنَا اُحِبُّكِ فِي ﷲِ . Mengucapkan kepada ikhwan laki-laki dengan mengganti kata ganti “ka” menjadi “Ana Uhibbuka Fillah” atau penulisan dalam bahasa Arab adalah اَنَا اَحِبُّكَ فِي ﷲِ. Makna Ana Uhibbuka Fillah Dengan mengucapkan ana uhibbuka fillah, berarti sahabat muslim memberitahukan bahwa alasan dalam mencintai Ikhwan atau akhwat adalah karena Allah SWT. Sehingga cinta yang bersemi diharapkan menjadi cinta yang mulia tanpa melihat kondisi fisik ataupun ekonomi seseorang. Cinta yang berlandaskan Allah SWT, akan membuat cinta tersebut didasarkan pada iman dan takwa. Dalam ajaran agama Islam sendiri, dijelaskan bahwa dalam mencintai maupun membenci harus karena Allah SWT. Maksudnya adalah, jika sahabat muslim mencintai lawan jenis maka lakukanlah karena memang Allah semata. Misalpun membenci seseorang, juga landaskan karena Allah bukan hanya emosi diri. Hal ini dijelaskan juga pada sebuah hadits berikut ini. أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ عِبَادِ اللهِ لَأُنَاسًا مَا هُمْ بِأَنْبِيَاءَ وَلَا شُهَدَاءَ يَغْبِطُهُمُ الْأَنْبِيَاءُ وَالشُّهَدَاءُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِمَكَانِهِمْ مِنَ اللهِ تَعَالَى قَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ تُخْبِرُنَا مَنْ هُمْ قَالَ هُمْ قَوْمٌ تَحَابُّوْا بِرُوْحِ اللهِ عَلَى غَيْرِ أَرْحَامٍ بَيْنَهُمْ وَلَا أَمْوَالٍ يَتَعَاطَوْنَهَا فَوَاللهِ إِنَّ وُجُوْهَهُمْ لَنُوْرٌ وَإِنَّهُمْ عَلَى نُوْرٍ لَا يَخَافُوْنَ إِذَا خَافَ النَّاسُ وَلَا يَحْزَنُوْنَ إِذَا حَزِنَ النَّاسُ وَقَرَأَ هٰذِهِ الْآيَةَ أَلَآ إِنَّ أَوْلِيَآءَ اللهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ Yang berarti bahwa Umar bin Khattab pernah berkata bahwa Nabi shallallahu alaihi wa salam bersabda, “Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah terdapat beberapa manusia yang bukan para Nabi dan bukan orang-orang yang mati syahid. Para Nabi dan orang-orang yang mati syahid merasa iri kepada mereka pada hari Kiamat karena kedudukan mereka di sisi Allah Ta’ala.” Baca Juga Jawaban Barakallahu Fiik yang Benar dan Waktu Tepat Menggunakannya Hukum Mengucapkan Ana Uhibbuka Fillah Walaupun kata ana uhibbuka fillah telah menjadi kata yang trend di kalangan masyarakat, namun perlu diketahui juga tentang hukum mengucapkan kata tersebut. Ana uhibbuka fillah boleh diucapkan selama tidak menimbulkan firasat atau prasangka yang buruk. Beberapa ahli bahkan mengatakan kata ini haram diucapkan kecuali kepada mahramnya. Hal ini didasarkan pada Firman Allah berikut ini. يٰنِسَاۤءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَاَحَدٍ مِّنَ النِّسَاۤءِ اِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِيْ فِيْ قَلْبِهٖ مَرَضٌ وَّقُلْنَ قَوْلًا مَّعْرُوْفًاۚ “Wahai istri-istri Nabi! Kamu tidak seperti perempuan-perempuan yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk melemah lembutkan suara dalam berbicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.” QS. Al Ahzab ayat 32. Dalam sebuah kitab tafsir Ahkamul Qur’an 568/3, Ibnul Arabi menjelaskan “Dalam ayat ini Allah memerintahkan istri-istri Nabi agar mereka berbicara dengan perkataan yang baik, jelas, dan tidak menimbulkan sangkaan yang tidak-tidak di hati orang yang mendengarnya, dan Allah juga memerintahkan mereka agar senantiasa mengatakan perkataan yang ma’ruf”. Dilihat dari beberapa dalil di atas, kesimpulan yang diberikan adalah, pengucapan ana uhibbuka fillah haram jika ditujukan kepada laki-laki atau perempuan yang bukan mahramnya. Namun sebaliknya, apabila diucapkan kepada sesama jenis, dengan catatan tidak menimbulkan maksud yang tidak baik maka dianjurkan. Baca Jua Bahasa Arab Sama-Sama secara Bahasa dan Makna Mengucapkan Ana Uhibbuka Fillah Termasuk Sunnah yang Ditinggalkan Setelah mengetahui tentang hukum mengucapkan ana uhibbuka fillah, ternyata kalimat tersebut termasuk dalam sunnah yang banyak ditinggalkan. Walaupun kata tersebut haram diucapkan kepada orang yang bukan mahram, namun sunnah diucapkan kepada saudara atau mahramnya. Ada banyak hadits yang menjelaskan tentang sunnah tersebut, antara lain sebagai berikut. إِذَا أَحَبَّ أَحَدُكُمْ صَاحِبَهُ فَلْيَأْتِهِ فِي مَنْزِلِهِ فَلْيُخْبِرْهُ أَنَّهُ يُحِبُّهُ “Apabila salah seorang di antara kalian mencintai saudaranya, maka datanglah ke rumahnya, lalu beritahu ia bahwa engkau mencintainya.” HR. At-Tirmidzi dan Ahmad Keutamaan Mencintai karena Allah Manusia memang diberikan fitrah berupa nafsu dan juga rasa cinta, tertarik, atau menyukai lawan jenisnya. Hal yang harus sahabat muslim ingat adalah, cinta bisa saja disusupi oleh nafsu yang tidak disukai oleh Allah SWT. Dengan menempatkan cinta hanya karena mencari ridho Allah SWT, akan memberikan beberapa keutamaan sebagai berikut Baca Juga Wa Iyyaki Artinya Secara Bahasa dan Makna Mendapatkan cinta dari Allah SWT karena telah mencintai saudaranya karena Allah Ta’ala. Bisa mendapatkan naungan Allah SWT pada hari kiamat nantinya. Hal ini karena orang yang mencintai sesamanya karena Allah, termasuk dalam 7 golongan yang akan mendapatkan naungan di hari akhir. Mendapatkan manisnya iman dengan benar-benar menempatkan cintanya karena Allah. Melengkapi salah satu cabang iman. Mencintai adalah fitrah, tidak bisa dihindari. Allah pun tidak melarang untuk jatuh cinta, namun tempatkan cinta dan kasih sayang hanya kepada Allah SWT. Ana uhibbuka fillah artinya adalah aku mencintaimu karena Allah, bukan semata-mata kata cinta picisan untuk merayu lawan jenis. Ungkapan tersebut sangat memiliki makna mendalam, di mana Allah lah titik tertinggi kecintaan manusia. Pemuda Muslim Yang Selalu Memperbaiki Hati dan Diri Programmer Blogger Desainer
Bagaimana perasaanmu ketika saudara atau temanmu suatu kali mengatakan, “I love you to the moon and back?” yang arti harfiahnya adalah saya mencintaimu sejauh jarak ke bulan dan kembali ke bumi? Mungkin mendengarnya saja jadi baper ya. Sebab setiap orang tentu akan terharu ketika merasa dicintai dengan begitu besar. Tapi, tahukah sahabat bahwa ada yang jauh lebih manis dan romantis daripada pernyataan tersebut? Ketika sebuah jalinan hubungan manusia tidak hanya berbatas jarak bumi ke bulan, namun sanggup melintasi ruang dan waktu, bahkan melampaui jeda kehidupan. Sebuah ikatan yang melesat jauh hingga menuju tempat terbaik dan tertinggi yaitu surga nan kekal abadi. Until jannah. Frasa tersebut kini lazim kita temukan di social media. Ada istilah ukhuwah till jannah, together till jannah, istiqamah till jannah, sakinah till jannah, ada pula istilah sahabat until jannah, persahabatan sampai surga, yang bermakna hubungan yang abadi antara orang-orang yang menjalin pertemanan di dunia. Baca Juga Akad Dua Kali ala Leslar Pentingnya Memilih Circle Pertemanan Sebagai makhluk sosial, kehadiran teman atau sahabat memberikan manfaat positif. Mereka bisa menjadi tempat bercerita, memberi dukungan sosial, moral, dan emosional. Al Hasan Al Bashri berkata, “Perbanyaklah sahabat-sahabat mukminmu, karena mereka memiliki syafaat pada hari kiamat.” Sementara Ibnul Jauzi pernah berpesan kepada sahabat-sahabatnya sambil menangis, “Jika kalian tidak menemukan aku di surga bersama kalian, maka tolonglah bertanya kepada Allah tentang aku, Wahai Rabb kami, hamba-Mu fulan sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami tentang Engkau. Maka masukanlah dia bersama kami di surga-Mu.” Ketika hidup di dunia ini saja, kita membutuhkan penyelamat tatkala tersibak masalah atau jatuh pada titik futur ketika iman sedang turun. Apalagi kelak di akhirat, saat tiba persidangan sesungguhnya, saat perhitungan akan dosa-dosa kita terkuak tanpa sanggup kita mengelak. Maka kelak kita akan merasakan betapa berharganya syafaat pada waktu kritis tersebut. Tatkala diri yang hina nyaris dilahap api naar yang menyala-nyala, namun ada secercah pertolongan dari sahabat taat di dunia dahulu yang memohonkan keselamatan kita kepada Allah Ta’ala. Karakteristik Sahabat Saleh Semakin dewasa seseorang, banyak yang kemudian paham untuk memilih menjadi seorang yang berkualitas, salah satu pendorongnya adalah memiliki sahabat saleh yang dapat membantu dalam urusan dunia maupun akhirat. Mereka yang membuat kita semakin mengenal, mengingat, dan mencintai Allah. Sebagaimana yang Rasulullah Saw. sabdakan, “Teman yang paling baik adalah apabila kamu melihat wajahnya, kamu teringat akan Allah, mendengar kata-katanya menambahkan ilmu agama, melihat gerak-geriknya teringat mati. Sebaik-baik sahabat di sisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap temannya dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap tetangganya.” HR. Hakim Mereka juga ialah orang-orang berakhlak mulia yang membuat kita tergugah ingin mencontoh dan mensifati apa yang menjadi sifatnya. Akhlak mulia itu tergambarkan di antaranya dalam hadis yang disampaikan Rasulullah Saw. berikut, “Barangsiapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba-Nya itu suka menolong saudaranya”. HR. Muslim Baca Juga Merajut Keberkahan Keluarga dengan Al-Qur’an Dari hadis tersebut dapat ditelaah bahwa akhlak orang saleh adalah senang meringankan kesulitan, memudahkan urusan, menutupi aib, serta senantiasa menolong saudaranya. Bahkan dalam menolong saudaranya ini, mereka tidak ragu untuk berbuat itsar, yaitu mendahulukan kepentingan saudara dibandingkan dirinya sendiri. Bukankah telah sampai kepada kita kisah tiga sahabat yakni Ikrimah bin Abu Jahal, Al Harits bin Hisyam, dan Ayyasy bin Abi Rabiah di tengah kecamuk perang Yarmuk? Tatkala mereka bertiga sekarat akibat luka dan kelelahan. Di antara dahaga yang mendera, di ujung nyawanya, mereka bertiga masih rela menahan diri untuk mereguk setetes air yang amat mereka butuhkan, bahkan justru saling berebut’ untuk memberi kesempatan saudaranya minum terlebih dahulu. Hingga pada akhirnya mereka bertiga syahid tanpa ada seorangpun yang sempat meminum air tersebut. Ya Rabb, sampai sedalam itu mereka saling mencintai karena-Mu. Dari sepenggal kisah di atas kita dapat melihat betapa menawannya sebuah persahabatan yang terjalin ketika dilandasi rasa saling mencintai karena Allah. Semoga rasa cinta kepada sahabat taat kita dikekalkan-Nya hingga dapat mereguk manisnya kebersamaan di surga, yang bahkan membuat iri para nabi dan syuhada. Sebagaimana yang tergambar dalam sebuah hadis, “Di sekitar Arsy-Nya ada menara-menara dari cahaya, di dalamnya ada orang-orang yang pakaiannya dari cahaya, wajah-wajah mereka pun bercahaya. Mereka bukan para nabi dan syuhada, hingga para nabi dan syuhada pun iri kepada mereka.” Ketika para sahabat bertanya, Rasulullah menjawab, Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, saling bersahabat karena Allah, dan saling berkunjung karena Allah.” HR. Tirmidzi. Wallahu a’lam bish-shawab.[] Redaktur Luthfi Nur Azizah
Bismillahirrahmanirrahim…….. Tema Perkawanan Muslim Kop Sahabat Fillah Berayun-ayun Jannah FestivalSisterlillahRamadhan Terkadang flat yang kokoh pun tidak bisa kokoh dengan sendirinya ia karuan memerlukan pondasi buat memperkokoh kan dirinya seperti dengan manusia sekuat apapun prinsip hidupnya pasti tidak akan menemukan kebahagiaanmu koteng diri, karna manusia memerlukan penguat ataupun orang yang senantiasa merangkul mu menuju kebahagiaan yang sira harapkan, siapa lagi kalau bukan SAHABAT. Dalam semangat kita yang tentatif ini tentu tidak akan izin berbunga yang namanya ikatan, baik itu ikatan antar manusia dengan almalik Nya, makhluk dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya. Ukhuwah Ukhuwah yaitu ikatan kehidupan yang melahirkan pikiran karunia sering, cinta dan penghormatan yang mendalam terhadap setiap sosok, dimana keterpautan usia terhadap setiap orang, dimana keterpautan kehidupan itu ditautkan makanya ikatan islam, iman dan taqwa. Ukhuwah ataupun persahabatan karna Allah ini akan melahirkan rasa yang farik dengan persahabatan yang tidak dimana persahabatan karna Allah ini mendatangkan dampak yang dahulu positif, seperti mengingatkan seorang teman takdirnya sedang kala nanti, saling mengingatkan dalam keadaan kebaikan, ramah, saling memaafkan dan masih banyak lagi. Jika masa ini kita memeliki sahabat yang sering mengingatkan dia dalam kemujaraban, maka kepal lah tangannya dengan erat karena dengan itu kamu terbawa ke taman firdaus bersamanya. “Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan pasca- Islam, yang bertambah baik daripada kenikmatan memiliki saudara semuslim yang saleh. Apabila engkau dapati pelecok seorang sahabat yang saleh maka pegang lah erat-rapat persaudaraan.” [Quutul Qulub 2/17] Bertemu karna Allah berjuang bersama di jalan Allah sepatutnya perkawanan kita tidak berakhir di dunia akan tetapi saling memberikan syafaat di akhirat kemudian hari. Sisterlillah FestivalSisterlillahRamdhan
arti sahabat fillah till jannah